1. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN APLIKASI METODE FUZZY – MAMDANI
1. Pembentukan himpunan fuzzy;
pada metoda mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
2. Aplikasi fungsi impliksi (aturan);
pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah MIN
3. Komponen aturan;
Pada tahapan ini sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu : max, additive dan probabilistik OR.
Pada metode max, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikanya ke output dengan menggunakan operator OR (union). Secara umum dapat ditulis
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menentukan variabel dan semesta
pembicaraan, dilanjutkan dengan membentuk himpunan fuzzy. Penentuan variabel dan
semesta pembicaraan dari hasil pengambilan data dapat diperoleh pada tabel 2. Sedang
himpunan fuzzy ditampilkan pada tabel 3.
Langkah selanjutnya adalah membuat fungsi keanggotaan untuk tiap variabel
permintaan, persediaan dan jumlah produksi.
Fungsi keanggotaan variabel persediaan, meliputi kurva bentuk S penyusutan
untuk himpunan sedikit dan kurva bentuk S pertumbuhan untuk himpunan banyak.
Sedangkan kurva PI untuk himpunan sedang. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.
Fungsi keanggotaan variabel permintaan, meliputi kurva bentuk S penyusutan
untuk himpunan sedikit dan kurva bentuk S pertumbuhan untuk himpunan banyak.
Sedangkan kurva PI untuk himpunan sedang. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.
Fungsi keanggotaan variabel jumlah produksi, meliputi kurva bentuk Spenyusutan untuk himpunan sedikit dan kurva bentuk S pertumbuhan untuk himpunan
banyak. Sedangkan kurva PI untuk himpunan sedang. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 3
Setelah penentuan fungsi keanggotaan variabel, maka dilakukan pembentukan
aturan logika fuzzy. Berdasarkan data – data yang ada, dapat dibentuk aturan – aturan
sebagai berikut :
1. if (Permintaan is Sedikit) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Sedikit)
2. if (Permintaan is Sedikit) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Sedang)
3. if (Permintaan is Sedikit) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Sedikit)
5. if (Permintaan is Sedikit) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Banyak)
6. if (Permintaan is Sedikit) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Sedikit)
7. if (Permintaan is Sedikit) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Sedang)
8. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Sedikit)
9. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Sedang)
10. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Banyak)
11. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Sedikit)
12. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Sedang)
13. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Banyak)
14. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Sedikit)
15. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Sedang)
16. if (Permintaan is Sedang) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Banyak)
17. if (Permintaan is Banyak) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Sedang)
18. if (Permintaan is Banyak) and (Persediaan is Sedikit) then (Jumlah Produksi is Banyak)
19. if (Permintaan is Banyak) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Sedang)
20. if (Permintaan is Banyak) and (Persediaan is Sedang) then (Jumlah Produksi is Sedang)
21. if (Permintaan is Banyak) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Sedang)
22. if (Permintaan is Banyak) and (Persediaan is Banyak) then (Jumlah Produksi is Banyak)
Langkah terakhir adalah penegasan (defuzzyfikasi). Penegasan dilakukan dengan bantuan software matlab 6.1 toolbox fuzzy. Hasil pengujian dengan metode centroid dengan input jumlah permintaan sebesar 21.945 unit dan jumlah persediaan sebesar 1.824 unit menghasilkan output jumlah produksi sebesar 20.300 unit. Penalaran fuzzy
dengan menggunakan metode centroid digambarkan seperti pada gambar 4.
2. MENENTUKAN HARGA MOBIL BEKAS TOYOTA AVANSA MENGGUNAKAN METODE TSUKAMOTO
Pada metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan samar dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil penarikan kesimpulan (inference) dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (cnsp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan rata-rata berbobot (weight average).
Implementasi
Harga Mobil Toyota Avanza 1,3 G M/T Baru April 2011(dalam jutaan)
μBaruMurah = (152 – x) / 3
μBaruMahal = (x – 149) / 3
Kondisi Mobil Second (dalam persen)
μSedang = (95 – x) / 15
μBagus = (x – 80) / 15
Harga Mobil Toyota Avanza 1,3 G M/T Second April 2011 (dalam jutaan)
μSecondMurah = (140 – x) / 10
μSecondMahal = (x – 130) / 10
Rule / Aturan
IF HargaBaru mahal AND Kondisi bagus THEN HargaSecond mahal
IF HargaBaru mahal AND Kondisi sedang THEN HargaSecond mahal
IF HargaBaru murah AND Kondisi bagus THEN HargaSecond Murah
IF HargaBaru murah AND Kondisi sedang THEN HargaSecond Murah
Aplikasi yang dibangun
Masukkan data harga beli baru dan kondisi seperti yang diminta!